Memuliakan Nilai Kehidupan













Semua kehidupan adalah semulia Penciptanya. Memuliakan nilai kehidupan adalah menjunjung kemuliaan,wibawa dan harkat setiap bentuk kehidupan. Di alam semesta ini pada hakikatnya setiap bentuk kehidupan adalah sama berharga dan mulianya. Walaupun berbeda suku, bangsa, agama, kepercayaan, warna kulit, kaya-miskin, pintar-bodoh, cantik-jelek, tipikal atau spesial. kemuliaan hidupnya sama.

Mari kita maknai dengan hati. Mengapa kita harus menghormati kemuliaan semua bentuk kehidupan? Jawabannya sangat sederhana. Sebab setiap kehidupan berasal dari satu sumber yang Maha Mulia. Tidak ada satu kehidupanpun yang tidak berasal darinya, yaitu Sang Pencipta, Tuhan yang Maha Esa. Menghormati setiap bentuk kehidupan berarti juga menghormati semua makhluk yang ada di udara, darat, dan air. Tak hanya manusia, tetapi juga hewan dan tumbuhan. Semua memiliki nilai kehidupan yang sama mulianya dengan kemuliaan sang Penciptanya.

Setiap kehidupan yang diberikan Tuhan kepada setiap makhluk sangat bernilai, mulia dan agung, kemuliaan hidup manusia tidak berhubungan dengan faktor luar diri seperti  popularitas, kekayaan, kenikmatan, kuasa, harta, kedudukan, pakaian yang indah, mobil yang mahal, rumah yang mewah dan jabatan yang tinggi agar dihormati.Nilai hidup ada dalam perjuangan. Perjuangan mengajarkan kearifan, menumbuhkan kasih, melahirkan kesabaran dan ketabahan. Perjuangan mengajarkan pengorbanan dan tanggung jawab. Perjuangan menguji karakter dan kepribadian seseorang. Perjuangan kita dalam hidup ini untuk melindungi kehidupan diri dan orang lain, mengasihi kehidupan diri dan orang lain, serta memuliakan kehidupan diri dan orang lain adalah cahaya kemuliaan hidup kita.

Hidup yang indah adalah hidup yang penuh kisah. Kisah yang mengukir sejarah kehidupan kita di dunia ini. Namun, seringkali manusia merasa mulia hanya ketika ia mengalami kisah hidup yang sukses secara materi, karir dan duniawi. Sementara ketika manusia mengalami kisah hidup yang tragis, miskin, hina dan mengalami masalah, kekalahan atau musibah , kemuliaan hidupnya seakan mulai redup tak lagi terpancar binar. Terkadang kita terlalu bergumul dengan diri kita yang kecil.  Kita terlalu melekat pada masalah yang kita hadapi sehingga kita tidak lagi melihat sekeliling kita. Sementara kita tidak tahu apa yang akan terjadi besok. Padahal sesungguhnya kemuliaan hidup tak pernah sirna dan seyogianya semakin terpancar menerangi kehidupan di sekelilingnya. Semakin kemuliaan hidup kita berpancar binar maka semakin mulia dan bahagia hidup kita. Semua masalah menjadi kecil dan tidak lagi menjadi hambatan bagi kita.

Bagaimana caranya kita memancarkan nilai kemuliaan hidup kita?
1. Melihat jauh ke depan
“Melihat jauh ke depan” berarti jauh di luar daya pandang kita. Hidup kita terus berlalu dan begitu singkat, sama seperti uap yang sebentar saja kelihatan lalu lenyap. Jangan menyia nyiakan kehidupan kita yang begitu singkat. Semua ciptaan Tuhan juga akan selalu berada di bawah perlindungan dan kasih sayang Tuhan. Terbukti dari tidak berkurangnya kasih Tuhan bahkan untuk setangkai rumput di pagi hari yang juga selalu mendapatkan siraman embun pagi. 

Betapa luar biasanya kasih Tuhan dalam hidup kita. Lihatlah di luar diri kita, memandang jauh ke dunia yang membutuhkan kita, berjuang maksimal dengan senantiasa memberikan manfaat bagi alam dan sesama. Demikian hidup kita yang singkat ini akan lebih bermakna. kita mempercayakan hidup kita kepada Tuhan akan rencana-Nya untuk setiap hari yang sedang kita jalani ini dan juga hari esok kita yang belum terlihat, kita tidak perlu khawatir tentang apa pun yang terjadi dalam hidup kita. Kita berjalan bersama-Nya dan Dia tahu apa yang ada di depan kita. Kekuatan dan hikmat-Nya cukup untuk menolong kita.semua hari-hari kita yang mendatang dengan sempurna, Dia mengetahui apa yang kita perlukan untuk menghadapi semua tantangan yang akan datang bahkan memberikan kita kekuatan hidup dalam kemuliaan memberikan manfaat bagi orang lain. 

Untuk itu segera bangkit dan lihatlah jauh ke depan. Di dunia ini, kita merasa mengalami masalah berat, tetapi sesungguhnya di luar sana masih banyak orang yang masalahnya lebih berat dari kita dan menunggu uluran kasih dan bantuan dari kita. Bila kita mampu melihat sejauh itu dan mau meninggalkan diri kita yang kecil, keluar memberikan penghiburan dan manfaat bagi mereka yang membutuhkan maka kita akan semakin menyadari bahwa masalah kita tidak ada apa-apanya dan tidaklah menjadi penghalang kita untuk memancarkan kemuliaan hidup kita.

2. Memaksimalkan kehidupan
Hidup sangatlah singkat. Puluhan tahun berkelebat dalam sekejap mata. Hidup terus berpacu dengan waktu , sementara setiap waktu kita digantikan dengan kehidupan yang kita lalui. Manakah yang lebih mulia? Menghabiskan setiap detik waktu hidup kita dengan terus meratap diri dan berkeluh kesah, bermalas-malasan dan bermain games dengan menghabiskan setiap detik waktu hidup kita untuk memberikan perhatian kasih sayang kepada orang lain, melakukan kegiatan yang mulia seperti beribadah, beramal atau memberikan pendampingan & pelayanan yang bermanfaat bagi orang lain. Durasi waktu hidup yang sama-sama terus terdebit namun dengan cara hidup yang bertolak belakang memberikan efek nilai kehidupan yang berbeda. 

Hidup yang mulia adalah hidup yang selalu memaksimalkan penggunaan waktu yang terbatas untuk meningkatkan diri dan terus bermanfaat bagi orang lain. Oleh karena itu mari hargai setiap waktu hidup kita untuk memaksimalkan kehidupan kita. Hidup yang hanya puluhan tahun harus kita gunakan untuk hal yang paling bernilai dan bermakna.

3. Meningkatkan potensi positif diri
Semua orang bahkan yang spesial berkebutuhan khusus atau cacat sekalipun memiliki misi dan tujuan hidup yang telah digariskan oleh Tuhan dalam kehidupannya di dunia ini. Bahkan makhluk hewan dan tumbuhan hingga rerumputanpun masing-masing hidup sesuai dengan tugas amanah yang diembannya untuk memberikan manfaat bagi kehidupan di muka bumi ini. Temukan potensi yang ada pada diri kita, anak-anak kita, dan orang-orang sekeliling kita. 
Gali dan asah menjadi potensi positif yang bermakna bagi kehidupan diri sendiri dan sesama. Banyak motivasi dan inspirasi yang dapat kita lihat dari kehidupan dari orang-orang yang terlihat terbatas namun ternyata memiliki kemampuan dan potensi luar biasa yang mengagumkan dan mengagungkan Pencipta-Nya.

Mari kita melihat potensi luar biasa pada anak-anak dengan kebutuhan khusus sekalipun pada Talenta luar biasa para penderita Down Syndrome , Selain itu ada juga The Camera Man ,Stephen WiltshireMichael Anthony dan Jessica Cox, Albertha Aceng Dany Setyawan, Muniba Mazari serta masih banyak lagi sosok kehidupan yang luar biasa yang benar-benar memancarkan kemuliaan hidupnya sehingga menerobos keterbatasan kecil yang ada pada dirinya dan mampu memancarkan kemuliaan hidup bagi orang lain seperti Nick VujicicHellen KellerBeethoven dll. Mari terobos kehidupan. Dengan garis hidup yang terbatas, menghasilkan nilai hidup yang tiada terbatas, mulai dari diri sendiri hingga orang lain, membantu orang lain, bermanfaat bagi sendiri, hingga keluarga, masyarakat, bangsa, negara dan dunia serta seluruh alam semesta.

Namun, potensi positif diri tidak terbatas semata pada bakat dan kemampuan diri saja, lebih luas lagi potensi positif diri mencakup energi positif yang terpancar dari diri. Pikiran yang positif, ucapan yang positif, sikap dan perbuatan yang positif, kebahagiaan, semangat kasih yang menghasilkan hawa yang positif dalam diri kita yang dapat dirasakan efek dan getaran auranya oleh orang dan makhluk di sekeliling kita

4. Keseimbangan antara kehidupan material,mental dan spiritual

Keseimbangan kehidupan material, mental dan spiritual terbentuk dari perpaduan antara jasmani yang mulia, hati yang sunya dan rohani yang bahagia. Jasmani yang mulia adalah jasmani yang berwibawa dalam setiap tindak lakunya dengan setiap niat pikiran, ucap kata dan perbuatan yang senantiasa benar dan positif sehingga saat menengadah tidak merasa bersalah kepada langit, saat memandang ke depan tidak bersalah kepada umat manusia, saat menunduk tidak bersalah kepada bumi; segenap hidup bebas deraan nurani. Menjaga kesehatan diri dengan pola hidup sehat yang mulia sehingga dengan raga jasmani yang palsu dapat melakukan tugas sejati yang abadi nilainya dengan memberikan kebaikan dan manfaat bagi makhluk dan alam.

Hati yang sunya adalah hati yang bebas leluasa, sepanjang hidup senantiasa dapat mengosongkan diri, dapat mengosongkan jiwa  ke kosong-tiada sehingga tidak terlalu kesenangan ketika mendapatkan pujian, berkah dan kesuksesan juga tidak terlalu sedih ketika mendapatkan celaan, hinaan dan masalah. Demikian hati yang sunya dalam menghadapi segalanya, hidup pun bebas leluasa. Rohani yang bahagia adalah memandang hal yang utama dalam hidup adalah menjalani hidup dengan bahagia. Kapanpun, di manapun dan dalam hal apapun senantiasa memancarkan hidup yang agung dan mulia, senantiasa membawakan kebahagiaan dan kebaikan pada makhluk dan alam, Menjalin kedekatan dengan sang Pencipta dalam keimanannya, dengan sendirinya merasa bahagia sepanjang hidup.

Seorang tukang sapu jalan yang mau bekerja dengan sepenuh hati, bertanggung jawab, yang menyapu dengan pikiran memberi kebahagiaan pada orang banyak, adalah hidup yang mulia! Dengan pekerjaannya menyapu, ia dapat memberi kenyamanan, kemudahan, dan keindahan bagi pengguna jalan. Walaupun hanya seorang panyapu, ia telah memberi kebaikan bagi orang banyak, hidupnya mulia! Demikian juga dengan seorang pemulung, yang mau bekerja dengan jujur dan sepenuh hati, dengan pikiran memanfaatkan barang-barang buangan agar dapat didaur ulang. Pekerjaannya mulia karena mengurangi pemborosan sumber alam, dan ikut berperan dalam meringankan penderitaan bumi. Walaupun seorang pemulung, ia telah melakukan kebaikan bagi orang banyak, hidupnya mulia!

Memuliakan kehidupan diri sendiri dan kehidupan orang lain dimulai dari melindungi kehidupan, mengasihi kehidupan dan memuliakan kehidupan. Memuliakan kehidupan adalah bagaikan lilin yang bersinar terang menerangi orang lain. Memancarkan cahaya terang kehidupan diri sendiri untuk membawakan berkah dan manfaat bagi orang lain, keluarga, masyarakat, bangsa, negara dan dunia.  Belum cukup bila hanya diri kita sendiri yang membawakan kebaikan bagi orang lain. Lebih jauh kita harus membantu lebih banyak orang untuk menjadi sumber kebaikan bagi banyak orang lainnya.

Mulai dari memuliakan kehidupan diri sendiri dan kehidupan orang lain, dan selanjutnya memuliakan kehidupan sesama yang berbeda kewarganegaraan, berbeda ras, berbeda warna kulit, berbeda agama, berbeda keyakinan, berbeda budaya, berbeda ideologi, berbeda adat istiadat, berbeda bahasa dan aksara. Juga memuliakan kehidupan mereka yang kaya maupun miskin, yang mulia atau hina, yang pintar atau bodoh, yang cantik atau buruk rupa. Tentunya kita juga harus memuliakan hidup satwa yang kehidupan di angkasa, daratan dan lautan, serta segala tumbuhan. Inilah hati nurani! 

Jangan minder dan menghina hidup sendiri. Anda boleh miskin, tidak sekolah, tidak punya keterampilan, dan tidak punya keluarga, namun Anda tetap dapat membangun hidup yang mulia. Terang nurani anda memancarkan benderang bagi seluruh kehidupan. Sungguh Hidup akan menjadi mulia, jika hati Anda mulia. Hati yang mulia adalah hati yang mau MEMBERI & MEMBAHAGIAKAN.Siapapun dan apapun, pekerjaan dan status anda, kaya atau miskin, berpendidikan atau buta huruf, terlahir tipikal atau spesial, anda dapat membangun hidup mulia jika anda dapat melindungi, mengasihi dan memuliakan kehidupan dengan hati yang dipenuhi pikiran mau membahagiakan dan memberi manfaat kebaikan bagi orang banyak. Mari nyalakan cahaya kasih hidup kita untuk menerangi orang banyak melalui pelayanan dan pengabdian kepada keluarga, manusia dan dunia. Inilah kehidupan yang mulia.


Komentar