SERVO MECHANISM - REPROGRAM YOUR MIND (2)


Pentingnya Memaknai Ulang

Tak sekali saya mencoba untuk mengerahkan segenap tenaga sadar melawan arus berjuang untuk keluar dari perangkap negatif kehidupan. Namun, sudah beratus bahkan ratusan ribu kali dicoba selama berpuluh-puluh tahun kok toh hasilnya belum ada perubahan. Rasanya sudah malas mencoba lagi!
Hmmm... Wong yang diperhatikan hanya penunggang gajahnya saja. Yah kalau sang gajah ga diperhatikan, ianya ngambek dan nggak mau kerja sama so ya seorang penunggang sekekar apapun tenaganya tidak akan mampu melawan sang gajah yang belum mau berjalan ke arah tujuan baru. Ia pasti menarik kita kembali ke jalan lama yang sudah terbiasa ia jalani.
Untuk itu, kali ini Jane akan membagikan cara-cara kita memprogram dan memaknai ulang informasi pada pikirin bawah sadar kita melalui pikiran sadar alias kiat-kiat menjinakkan sang gajah.

  • Awareness of feeling ( 察觉)

Seberapa sering kita menyadari gejolak emosi yang sedang kita rasakan? Apakah kita jelas membedakan rasa cemas, takut, atau marah yang sedang kita hadapi? Seorang ibu dideskripsikan marah pada anaknya karena pulang larut malam tanpa pemberitahuan sebelumnya. Namun, emosi sang Ibu yang sedang bergejolak sebenarnya adalah cemas karena kurangnya informasi (tidak tahu anak berada di mana, sedang bersama siapa dan melakukan apa) karena tidak adanya pemberitahuan. Takut karena perasaan mengantisipasi sesuatu yang buruk yang mungkin dapat terjadi pada diri anak, misalnya karena kondisi keamanan di jalan, dan sebagainya. Jadi bukanlah emosi rasa marah (yang mewakili makna merasa diperlakukan tidak adil) yang dirasakannya. Kesalahan dalam menyadari emosi yang dirasakan kerap juga dapat menimbulkan masalah yang tidak terselesaikan.
Kalau begitu sebaliknya contoh cerita emosi terpendam yang tidak disadari itu seperti apa? Saya contohkan salah satu cerita dari kasus seorang Ibu usia 45 tahun yang mengalami gangguan pencernaan. Sudah 15 tahun ia berobat secara medis dan herbal namun masih tidak sembuh. Hingga saat ia mencari cara alternatif dari pemeriksaan psikologis, awalnya juga seakan tak kelihatan bermasalah. Ia memiliki suami kaya yang menyayanginya. Hubungannya dengan suami dan dua anaknya baik-baik saja. Hingga ketika ia diminta mengingat apakah di masa lalu, ia pernah merasa diperlakukan tidak adil? Sejenak ia merenung lalu mengatakan , 15 tahun yang lalu ayahnya sakit-sakitan dan saat itu sebagai anak tertua ialah yang merawat ayah dan membiayai semua biaya pengobatannya beserta biaya hidup ayah dan adik-adiknya yang belum punya pekerjaan tetap saat itu melalui hasil usaha makanan yang dilakukannya. Hingga saat menjelang ajalnya, sang ayah sebelum menutup mata berpesan kepadanya agar semua sisa harta ayah dibagikan kepada adik-adiknya secara merata dengan pertimbangan sang kakak sudah mampu mencari uang sendiri. Saat itu ia hanya mampu menahan perasaannya yang merasa ayahnya tidak adil terhadapnya dan menuruti saja pesan sang ayah. Walaupun memang benar hidupnya tak kekurangan dan akhirnya ia juga dipinang lelaki kaya namun ketidaksadarannya terhadap emosi lama yang ternyata belum dilepaskannyalah yang menyebabkan gangguan physicosomatis berupa gangguan di daerah pencernaan yang mengisyaratkan adanya tekanan emosi yang belum terlepaskan (rasa marah biasanya terkait dengan masalah perut, sementara marah itu sendiri memiliki makna merasa diperlakukan tidak adil) maka dugaan terjawab. Hingga saat ia menyadari emosi tersebut dan mau berdamai serta benar-benar melepaskannya barulah gangguan tersebut benar-benar hilang tanpa diberi obat. Demikian kita melihat pentingnya kesadaran kita akan gejolak emosi dalam hubungannya dengan proses kehidupan kita setiap saat. Supaya sebelum ia memberi pengaruh positif , sesegera mungkin kita dapat memaknai secara positif. 

Hukum dualitas berlaku dalam dunia ini yang berbunyi, segala sesuatu memiliki dua sisi agar persamaan semesta menjadi berimbang. Otomatis ada positif ada negatif, ada cantik ada jelek, ada cekung ada cembung, ada kaya ada miskin, ada pintar ada bodoh, ada gemuk ada kurus, ada baik ada buruk, dll. Gelas yg terisi setengah dapat dipandang oleh sebagian orang sebagai setengah penuh atau setengah kosong, tergantung kacamata apa yang kita pakai. Tergantung dari bagaimana cara kita memaknainya. Banyak orang-orang hebat, mereka adalah orang-orang yang sadar secara emosional dan sukses bangkit dari kesulitan terbesar dalam hidupnya. Baca kisah titik balik kegagalan Kolonel Sanders yang mengubahnya menjadi jutawan. Demikian juga beberap ahli psikologi terkenal seperti Alfred Adler, yang saat muda pernah menderita penyakit rakhitis, dan memiliki masalah persaingan dengan saudara-saudaranya. Ketidakberdayaannya semasa kecil karena penyakit rachitis membuatnya menyadari emosinya dan menemukan teori yang terkenal dalam.psikologi individual. Ia berpendapat bahwa "dorongan ke arah kesempurnaan" yang hendak seseorang capai pada masa depan itulah yang memotivasi manusia dapat semakin dekat dengan apa yang diidealkan. Memaknai ulang perasaan dan emosi diri adalah kunci utama dalam memprogram ulang pikiran anda. Segala sesuatu yang dihadapi sangat tergantung pada sudut pandang kita memaknainya sehingga yang terekam rutin menjadi informasi program pikiran bawah sadar senantiasa adalah hal hal positif untuk menjadi servo positif dalam hidup kita. Sangat buruk dari satu sudut pandang dapat menjadi sangat bagus dari sudut pandang lain, karena itu setiap kesulitan bahkan dapat membawa potensi manfaat yang setara di dalamnya. Maka tak salahlah Carl Jung berucap "Knowing your own darkness is the best method for dealing with the darknesses of other people."

Kiat Reprogram Your Mind yang selanjutnya adalah Sugesti Positif. (To be continued)


Komentar