Satu kebenaran dalam hidup ini. Bila Anda mengejar sesuatu, maka apa yang Anda kejar tersebut akan lari. Hal ini berlaku untuk hewan, kekasih, ... bahkan uang. Ketika anda mengejar kupu-kupu, ia akan terbang semakin menjauhi anda. Tetapi bila Anda membiarkannya bebas dalam aman, bisa jadi ia terbang menghinggapi dirimu. Demikian halnya dengan uang dan kekasih. Pernahkah kamu memiliki pengalaman berkenalan dengan seorang sosok idamanmu yang keren, kemudian ia mengatakan,"Aku akan meneleponmu minggu depan". Lalu kamu tak pernah menjauh dari teleponmu selama seminggu menunggu ia menelepon. Lantas siapa yang meneleponmu? Siapa saja tetapi bukan dirinya. Saya juga pernah begitu mencemaskan penerbangan saya mengalami penundaan karena saya terbang dengan tiket pesawat sore dari Medan ke Jakarta yang artinya kalau pesawat tidak telat nyampainya juga sudah malam. Nah karena terlalu takut kemalaman, khawatir ada masalah lagi dengan penerbangan, eh ... ternyata energi kemelekatan dan stres itu menarik apa yang dikhawatirkan menjadi kenyataan. Pesawatku delay dan aku tiba di Jakarta tengah malam menjelang dini hari. Begitu juga sering kejadian ketika kita sedang terburu-buru dan mengharapkan sesuatu berjalan cepat, ada saja yang selalu datang menghalangi, kehilangan kuncilah, ketinggalan dompetlah, kejebak macet, dll. Kemelekatan kita akan menarik kita pada spiral keputusasaan. Semakin Anda khawatir, semakin kekhawatiranmu terjadi. Sama halnya ketika Anda terlalu menggenggam erat sesuatu karena khawatir kehilangannya, tetapi Anda tetap saja mengalami kehilangannya. Sebaliknya ketika Anda peduli kepadanya namun belajar melepaskannya, ternyata baru Anda sadari, alam akan membawanya kembali untukmu. Jadi ketika kita terlalu berusaha mendorong sesuatu itu untuk terjadi, misalnya menantikan panggilan seseorang, berharap pasanganmu berhenti merokok, mengharapkan promosi, menunggu orang lain menghargaimu, sesungguhnya kita sedang menciptakan energi yang sedang mendorongnya untuk pergi. Itulah alasannya mengapa terkadang saat kita begitu ngotot untuk segera mendapatkan pembeli ketika ingin menjual mobil kita misalnya, bahkan sudah begitu putus asa karena telah berusaha menggunakan segala cara dan menurunkan harga hingga di bawah harga pasar masih juga belum terjadi transaksi yang diharapkan. Namun, setelah Anda merasa mulai lelah. Ingin berhenti sejenak dan bersikap lebih lentur, justru pada saat itu Anda menemukan orang yang datang untuk membeli mobil Anda. So memang begitulah hidup. Semakin kita melekat pada harapan dan semakin terjerat pada keputusasaan saat harapan Anda tidak seperti yang diharapkan, justru kondisinya akan semakin kacau. Pada tahapan fisik dan mental, kita sebagai manusia adalah bagian dari alam. Karena itu kita berhubungan erat dengan hukum alam. Alam tak pernah memahami keputusasaan. Alam selalu mencari keseimbangan, dan kita tidak mungkin menjadi seimbang saat sedang berputus asa. Hidup tidak harus selalu menjadi perjuangan tanpa akhir. Biarkan semuanya mengalir. Bukannya tidak peduli. Peduli, tetapi tidak terlalu memaksakan. Seperti untuk kasus mengharapkan promosi kerja misalnya, kita peduli, kita memang berharap untuk dipromosikan tetapi kita tidak terlalu memaksakan kehendak itu terjadi dengan segala cara. Cukup lakukan yang terbaik sebagai effort diri yang maksimal, selanjutnya santai dan biarkan alam yang mengaturnya. Adakalanya kita perlu belajar untuk tetap bernyanyi seakan-akan kita tidak membutuhkan uang, mencintai seakan-akan kita tak akan penah terlukai, menari seakan-akan tak ada seorangpun yang melihat pada kita, lakukan hanya dengan hati jika Anda mengharapkan itu terjadi. Tanpa memaksa atau melekat pada hasil yang diharapkan. Sehingga kita tidak terjerat dalam perangkap spiral keputusasaan yang bertentangan dengan hukum alam.
Lalu bagaimana cara saya menghindari kondisi keputusasaan saat saya menemui masalah yang membuat putus asa? Perhatikan pikiran dan sikap dirimu. Jangan menyerahkan kebahagiaanmu pada suatu kondisi atau keadaan, atau bahkan orang lain apalagi mengatakan, "Saya membutuhkan "X" agar saya bahagia. Dalam banyak hal, seperti ketika anda sedang melakukan penjualan dan menunggu telepon calon pembeli, menunggu pasanganmu, mengharapkan promosi jabatan, dll. tetap bersikap rilex. Lakukan semaksimal mungkin apa yang perlu kamu lakukan untuk membuat itu terjadi, selanjutnya katakan pada diri Anda,"Saya tidak membutuhkan mereka untuk menjadi bahagia". Sebab kebahagiaanku adalah tanggungjawabku dan ada pada diriku, Lalu setelah memiliki pengharapan, peduli, dan berbuat yang terbaik, lupakan mereka dan terus maju ke depan. Sering kali terjadi daripada tidak, hasilnya akan datang untukmu. Saya menceritakannya seperti ini juga berdasarkan pada apa yang ku alami. Dua hari saya menunggu chat dari seorang teman yang berarti bagiku, begitu mengharapkan tetapi menahan diri tidak menjadi yang orang yang duluan menghubunginya membawa saya pada keputusasaan. Ketika saya menyadari tidur saya sudah mulai terganggu dan semua perasaanku dikacaukan karenanya, akhirnya saya mengambil sebuah buku "Follow Your Heart" dan membacanya tepat pada bab yang bercerita tentang kemelekatan ini. Akhirnya saya belajar untuk lebih merilekskan diri dan melepaskan ketegangan pada sebuah harapan. Saya mengatakan pada diri saya, " saya adalah orang yang bahagia dan tidak karena hal ini menjadi tidak bahagia". Keajaiban yang terjadi adalah, saat seluruh sel tubuh saya mulai rileks dan pada menit di mana saya selesai mengucapkan kalimat tersebut, saya menerima chat dari orang yang saya tunggu-tunggu. Bukankah permainan alam dan keinginan kita begitu tidak mudah untuk dimengerti? Memang kita tidak dapat memahami semua hal tentang alam begitu jelasnya seperti halnya kita memahami gravitasi itu sendiri Untuk mencintai seseorang, berilah mereka kebebasan untuk menjadi siapa yang mereka pilih dan di mana mereka memilih untuk menjadi. Mencintai adalah membiarkan seseorang berada dalam hidup Anda karena pilihannya. Jadi untuk dapat memiliki seseorang atau sesuatu, kamu harus belajar melepaskannya. Intinya adalah ijinkan diri Anda dan orang lain menjadi diri sendiri secara bebas. Jangan memaksakan solusi. Biarkan solusi muncul secara spontan. Ketidakpastian itu penting, dan jalan kita adalah menuju kebebasan. Kebebasan dari penjara pikiran masa lalu yang kita ketahui akan pengkondisian masa lalu menuju ke kesediaan kita untuk melangkah bebas ke hal yang tidak diketahui, dimana segala hal mungkin saja terjadi, dan yang paling indah adalah ketika kita mau menyerahkan diri kita untuk menari selaras dengan tarian alam semesta.
Komentar
Posting Komentar