Permasalahan
penyalahgunaan gadget yang menyebabkan keranjingan gadget oleh hampir semua
lapisan masyarakat dan hampir semua golongan umur sudah menjadi permasalahan
yang krusial yang tidak ada jalan keluarnya bila tiada kesadaran diri
masing-masing.
Lihat saja zaman sekarang pengaruh media digital pada anak zaman kini, Setelah diteliti banyak
keluarga yang bercerai karena bebasnya pertemanan di sosmed secara tidak wajar,
upaya membandingkan diri sendiri dengan orang lain yang mengunggah foto
kebahagiaan dan kemakmuran materialistis yang tampak oleh mata di sosmed
sehingga berujung kepada ketidakpuasan diri, iri hati, menimbulkan rasa tidak
bersyukur, bertengkar dengan pasangan, bahkan kenekatan melakukan berbagai
tindak kejahatan , baik kejahatan nyata maupun kejahatan berdasi yang semua
dilakukan demi pola hidup hedonisme. Belum lagi masalah remaja yang
terperangkap dalam penyakit games
addictive, pornografi, dan tindakan bully
hingga pelecehan sosial yang marak terjadi belakangan ini hingga tren terbaru
masalah persekusi yang menimbulkan rasa tidak tenang dalam kehidupan
masyarakat.
Masalah
lain yang timbul karena terlalu seringnya anak bermain dengan gadget adalah speech
delay (keterlambatan bicara) pada anak usia dini dan tingkat konsentrasi
yang semakin pendek, bahkan beberapa masalah sosial emosional anak usia dini dan obesitas juga disebabkan oleh efek negatif penggunaan gadget yang
berlebihan sehingga kurang stimulasi aktif dan efektif pada perkembangan anak oleh sebab paparan penggunaan gadget
secara berlebihan.
Masalah
yang sudah ditimbulkan akibat media digital pada anak sejak usia dini inilah
yang akan menimbulkan masalah serius ketika anak mulai dewasa dan pada
kehidupannya dalam bermasyarakat nantinya yang berhubungan erat dengan masa
depan bangsa.
Empat faktor paling kritikal yang harus menjadi perhatian pada anak usia dini agar memiliki kesehatan yang baik dan psikologis yang sejahtera dan sejak dini dapat mengenal hakekat nilai hidup insani
1. Movement (fisik motorik)
Usahakan menjaga keseimbangan dalam memberikan ruang dan waktu bagi kegiatan pengembangan fisik motoric anak selama 3-4 jam / hari untuk melakukan aktivitas fisiknya. Setiap rangsangan dan perkembangan fisik motorik turut menstimulasi dan berpengaruh pada perkembangan kognitif anak'
2. Touch (Sentuhan kasih saying keluarga)
Sapa dan berikanlah sentuhan saying sesering mungkin pada anak di setiap kesempatan yang ada, seperti gandengan tangan, pelukan, mengelus kepala anak, menepuk ringan bahu anak, sentuhan saying pada punggung anak, dll yang memiliki pengaruh sangat baik pada perkembangan emosi anak.
3. Human relations (Hubungan manusia)
Sejak kecil, didiklah anak untuk menghargai setiap hubungan dengan sesama, menjalin hubungan yang rukun harmonis dengan sesama, dan memupuk rasa teman dan semua makhluk yang ditemuinya sebagai saudaranya. Mulailah dengan selalu membiasakan diri memberikan kontak mata yang cukup pada anak saat berbicara / berkomunikasi.
4. Harmony with nature (harmonis dengan alam)
Mendekatkan dan memenuhi kebutuhan kehidupan anak sejak dini akan alam akan banyak bermanfaat bagi perkembangan dan pertumbuhan anak. Anak akan banyak belajar dari alam, bahkan semakin ke dalam akan memahami filosofi hidup yang diajarkan alam kepada manusia secara alami. Bahkan mengenal Tuhan sebagai pencipta manusia , alam dan isinya sebagai ciptaan Tuhan melalui alam dan hidup harmonis bahagia dengan alam.
Selanjutnya yang paling penting adalah wawasan dan peran orangtua dalam meminimalir dampak negatif teknologi pada anak usia dini antara lain:
- Teladan – jadilah role model yang baik untuk anak
- Opsi lain – fasilitasi dan dorong anak terlibat dalam proyek lain seperti aktivitas kreatif dan menyenangkan yang merangsang perkembangan ketujuh indera anak atau menemani anak bermain di alam bebas, melakukan permainan fisik bersama, memperkenalkan anak pada permainan tradisional, kegiatan rancang bangun, dll
- Batasi – Batasi anak dari segi jumlah waktu, kepemilikan gadget, filter jenis tontonan anak ataupun cakupan akses internet anak
- Aturan tegas – sepakati bersama mengenai etika atau syarat menggunakan gadget atau jadwal menonton televisi sesuai konsekuensi
- Dampingi – damping anak dalam kegiatannya menggunakan gadget ataupun menonton televisi, bahas informasi secara bersama dan beri penjelasan bila anak bertanya.
Berdasarkan American Academy of Pediatrics, Guideline per child’s exposure technology sebagai pedoman orangtua untuk batas waktu anak terhadap paparan teknologi adalah berdasarkan tabel sebagai berikut :
Age
|
Hour/day
|
Infants (birth – 2 yo)
|
No contact at all
Do activities to promote brain development (talking, playing, singing)
|
3-5 yo
|
1 hour / day
|
6-18 yo
|
2 hours / day
|
Contoh beberapa aturan rumah (house rules) yang dapat diterapkan tentang penggunaan gadget pada anak :
- Tidak menonton TV, bermain komputer atau gadget pada hari kerja (weekday)
- Di akhir pekan, harus mengutamakan pengerjaan pr (pekerjaan rumah) terlebih dahulu.
- Gadget (Telepon genggam / Ipads, dll) harus diisi dayanya (charge) pada pukul 20.30 setiap malam (sehingga sudah tidak ada lagi pemakaian gadget sejak pukul 20.30 dan sehingga anak mempunyai waktu istirahat yang sesuai dengan pola hidup sehat)
- Tidak menggunakan gadget saat jam makan, di dalam toilet , dan di dalam mobil
- Ketika diminta berhenti bermain, harus berhenti bermain dalam waktu 5 menit.
- Video yang ditonton harus diunggah dan ditonton offline (hal ini untuk pengawasan orangtua)
Demikianlah sejak usia dini anak-anak diperkenalkan dengan 3 sikap antusias , yaitu antusias dalam belajar yang akan diteruskan menjadi sikap antusias dalam bekerja di masa depannya, diikuti oleh sikap antusias dalam bermasyarakat (menumbuhkan dan membina bibit keramahan & kepedulian terhadap orang-orang yang ada di sekitar kita dalam hubungannya sehari-hari), dan antusias dalam mengasihi kehidupan, baik kehidupannya sendiri maupun kehidupan makhluk lain karena telah mengerti tentang pandangan nilai kehidupan yang sama mulianya di atas bumi ini.
Bila kita sepakati bahwa anak-anak adalah penentu masa depan bangsa dan Negara, maka apabila setiap anak sejak usia dini sudah dididik, dibimbing dan diasah sedemikian rupa baik dalam pendidikan keluarga, sekolah dan masyarakat sehingga kehidupannya seimbang dan bijaksana, tertanam dan terwujudkan sikap 3 antusias dalam kehidupannya sehari-hari yang menjunjung nilai hidup insani dan memancarkan pesona kodrati manusia di tengah-tengah kehidupan media digital yang bergejolak, maka anak tersebut pada perkembangannya di masa depan akan tumbuh menjadi generasi yang berwibawa, bijaksana & cinta damai yang selalu sukacita , terasah bakat dan potensinya dengan baik dan sukses membangun bangsa negaranya dengan hati nuraninya yang paling bahagia. Dengan demikian dunia yang lebih baik, lebih damai, harmonis, saling menghargai, saling berbagi dan sukses bersama dalam dunia satu keluarga niscaya akan terwujud. Bukankah impian masa depan seperti ini yang menjadi impian kita semua?
Maka dari itulah penting bagi para orangtua, pendidik dan masyarakat luas memahami pentingnya peranan pendidikan sejak anak usia dini, yang bukan merujuk pada pendidikan akademis tetapi lebih kepada pendidikan karakter dan akhlak moralitas yang efektif bagi perkembangan anak pada tahap perkembangan di usia selanjutnya secara konsisten dan terus menerus. Pendampingan, kerjasama dan usaha keteladanan orangtua, pendidik dan orang dewasa (masyarakat) menjadi keharusan yang tidak dapat ditawar bagi keberhasilan hal ini.
Dari pada keranjingan gadget lebih baik kita chitchat .
Untuk media hiburan edukatif yang bertujuan menyelamatkan masa depan bangsa mari kita tonton video Aku Anak Sehat Bahagia di Era Digital
Dari pada keranjingan gadget lebih baik kita chitchat .
Untuk media hiburan edukatif yang bertujuan menyelamatkan masa depan bangsa mari kita tonton video Aku Anak Sehat Bahagia di Era Digital
Komentar
Posting Komentar